PLPG 2015 Sangat Krusial Buat Guru

- 08.44
advertise here

Tahun 2015 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) bagi Guru Madrasah dan Guru PAI di Sekolah. Karena terakhir, para guru biasanya melakukan segala daya-upaya agar diikutsertakan pada PLPG tahun ini.

Demikian disampaikan Direktur Diktis, Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, MA selaku Ketua Pokja Sertifikasi Guru Kemenag, saat membuka Kegiatan Penyusunan Soal Uji Kompetensi Awal (UKA) 2015 di Bogor, Kamis malam (7/5/2015). Untuk itu, Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) harus mencermati dengan sungguh-sungguh calon peserta PLPG 2015.

Pada kesempatan tersebut, Direktur juga menginstruksikan bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan Diktis hendaknya dalam rangka memperkuat 5 budaya kerja Kemenag. Mulai dari integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab hingga keteladanan.
Deskripsi Penelusuran Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) akan mencermati dengan sungguh-sungguh calon peserta PLPG 2015
PLPG Sergur 2015

Dalam penyusunan soal UKA misalnya, para penyusun dituntut memiliki integritas atau kejujuran agar soal tersebut tidak bocor. Dengan begitu, soal UKA makin berbobot. Apalagi ditambah dengan PLPG yang berkualitas pula, maka akan meluluskan Guru Madrasah dan Guru PAI yang berintegritas, berdaya saing dan berkualitas tinggi.

Selaras dengan 5 budaya kerja, Guru Besar UIN Jakarta ini menyebut bahwa sertifikasi guru bertujuan menghasilkan guru profesional, inovatif, dan bertanggung jawab. Guru profesional berarti guru yang kompeten dalam melaksanakan tugasnya dan menguasai materi secara luas dan mendalam. Sedangkan guru inovatif adalah guru yang tidak jumud/statis.

Sementara itu, guru bertanggung jawab bukan sekedar mampu memenuhi tanggung jawab administratif sebagai guru. Misalnya, mengajar 24 jam seminggu, membuat RPP dengan benar, dan sebagainya. Lebih dari itu, guru harus memiliki tanggung jawab secara substantif. Dengan memiliki integritas, profesional, inovatif dan bertanggung jawab, seorang guru telah memiliki keteladanan, baik di sekolah maupun di masyarakat, jelas Direktur.

Terkait penyusunan soal UKA 2015, menurut ketua panitia, Abdullah Hanif, soal UKA disusun oleh para ahli yang diutus oleh 24 LPTK penyelenggara sertifikasi guru tahun 2015. Yaitu: 21 PTKIN dan 3 LPTK untuk Pendidikan Agama Kristen, PA Hindu dan PA Budha. Adapun soal yang disusun berjumlah 12 mata pelajaran, meliputi: Al-Qur’an-Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, SKI, Bahasa Arab, PAI pada Sekolah, PGMI, PGRA/PGTK, PA Kristen, PA Katolik, PA Hindu, dan PA Budha, papar Hanif, yang juga Kasubag TU Diktis.
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search