Akhirnya Kita Berpisah

- 15.29
advertise here
Akhirnya perpisahan itu harus terjadi. Sungguh tega kau tinggalkan aku sendiri, Meg!. Hari-hari sunyi kulalui dengan menyusuri jalan-jalan di Kandangan ditengah gerimis hujan. Setiap sudut kota yang kulalui mengingatkan kenangan indah saat kita bersama.

Meg, katamu kemarin kau pergi cuma lima hari. Kenyataannya udah hampir satu bulan belum ada kabar berita. Waktu berjalan serasa sangat lambat. Jam dinding berdetak menyadarkanku bahwa aku tengah menantimu. Menunggu tanpa kepastian sungguh sangat menyiksa hati.

Terbayang suka duka yang telah kita lalui. Engkaulah, Meg, kawan hidupku yang sangat setia dan tidak pernah mengeluh. Bersama-sama kita lalui masa indah di Kandangan. Setiap hari kita jalan-jalan. Entah itu sekedar nongkrong di muka rumah, ke warnet, belanja ke pasar, nonton pameran kita selalu bersama.

Waktu hujan deras diiringi badai, engkau tetap setia menemaniku. Waktu hari panas seolah membakar bumi engkau tetap mau kuajak pergi. Siang engkau setia, malampun engkau menemaniku.

Setiap kali kita berjalan berdua, banyak mata lelaki menatap iri padaku. Yah, mungkin bodymu yang seksi dan menawan hati membuat mereka terpana. Yah, siang malam aku menaikimu tanpa engkau pernah mengeluh kelelahan. Kadang baru selesai, ternyata aku ingin menaikimu lagi. Waktu kebersamaan kita yang belum genap tiga bulan sungguh tak dapat terlupakan.

Tapi, semua semua cerita indah itu harus berakhir sampai di sini. Kejadiannya berawal di sebuah bengkel di kota Kandangan. Saat itu aku mengantarmu untuk di servis seperti biasa. Tak disangka sang teknisi mengatakan bahwa mesinmu mengalami masalah. Setelah diperiksa ternyata noken as mu hancur. Akibat pompa oli yang tidak dapat bekerja sempurna.

Akhirnya, MegPro kesayanganku ini harus turun mesin. Bodymu harus disemayamkan di bengkel sembari menunggu suku cadang baru datang dari Banjarmasin. Untuk sementara kini ku harus sendiri.
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search