Kondisi Jalan Ke Daha Barat

- 19.29
advertise here

Daha Barat adalah sebuah kecamatan termuda di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Daha Barat terletak di daerah rawa yang berbatasan dengan kabupaten Tapin di selatan, Paminggir dan Danau Panggang di HSU. Sebuah sungai besar yakni sungai Nagara (Daha) membelah Daha Barat dari kota Nagara (Daha Selatan) melewati Tapin, Barito Kuala, hingga sampai ke Banjarmasin. Camat Daha Barat yang pertama adalah Bapak Nordiansyah, M.Si yang ditugaskan oleh Bapak Bupati HSS, M. Sapi'i untuk membangun daerah terpencil ini.

Kecamatan Daha Barat terdiri dari 7 buah desa, yakni Siang Gantung, Baru, Tanjung Selor, Badaun, Bajayau, Bajayau Tengah, Bajayau Lama. Ketujuh desa ini terletak di tepian sungai Nagara sehingga sarana transportasi menuju dunia luar biasanya lewat sungai.

Bertepatan dengan pembentukan kecamatan Daha Barat pada tanggal 3 Desember 2007 bertepatan dengan HUT kabupaten HSS telah diresmikan jalan darat dari yang membuka isolasi Daha Barat. Jalan Darat ini berstatus sebagai jalan kabupaten yang membentang dari Bajayau Lama, Bajayau Tengah, Bajayau, Badaun hingga ke kota Nagara. 

Jalan ini dibuat dari urukan tanah rawa yang dikeruk dan selanjutnya dilapisi dengan batu. Proses pengerasan ini selesai pada awal 2008 dan sekarang sudah bisa digunakan. Sebagian sisi kiri dan kanan jalan ini disiring dengan kayu galam. Hal ini untuk mencegah pengikisan akibat air rawa. Di sisi jalan ini terdapat sebuah sungai kecil yang biasa dilalui perahu kecil untuk menuju Nagara sebagai jalan pintas. Kalau dari Daha Barat ke Nagara lewat sungai Nagara perlu waktu 1,5 jam maka lewat sungai kecil ini cuma perlu waktu 45 menit.

Di jalan ini banyak terdapat jembatan. Hal ini karena banyaknya terusan atau sungai kecil dari desa-desa di pinggiran sungai untuk menuju daerah rawa guna mencari ikan dan bercocok tanam. Jembatan ini harus tinggi karena akan dilalui perahu di bawahnya. Hal ini cukup menyulitkan pengguna jalan terutama sepeda motor.

Saat ini kondisi jalan kabupaten ini cukup memprihatinkan. Keadaanya mirip jalan setapak. Kiri kanan jalan ditumbuhi semak dan perdu. Terkadang semak itu setinggi orang dewasa. Pengendara motor yang berpapasan akan kesulitan karena yang bisa dilalui cuma satu jalur setapak. Demikian pula kondisi jalan sebagian batunya sudah hilang sehingga kalau hari hujan penuh lumpur. Akibat jalan yang masih berbatu dan tidak rata serta banyak jembatan ini maka kalau naik sepeda motor maka badan akan cepat lelah dan merasa sakit.

Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya perbaikan, pengerasan, pembersihan dan kalau perlu pengaspalan jalan ini. Tentunya semua ini harus menjadi perhatian Pemda HSS kalau memang ingin memajukan daerah terpencil seperti Daha Barat.

Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search